Selasa, 17 Januari 2012

tips budidaya bayam


Bayam (Amaranthus
spp.) merupakan
sayuran yang memiliki
daun berwarna hijau,
tanaman ini memiliki
kandungan klorofil dan zat
besi yang tinggi. Tanaman
ini sangat mudah di
budidayakan dan tidak
memerlukan biaya yang
mahal. Walaupun
demikian jika Sayuran
yang banyak
mengandung vitamin dan
mineral ini di budidayakan
memiliki prospek bisnis
yang bagus karena selain
memerlukan lahan yang
tidak terlalu luas juga
harga yang lumayan
mahal di perkotaan.
Sayuran ini dapat tumbuh
sepanjang tahun pada
ketinggian sampai dengan
1000 m dpl dengan
pengairan secukupnya.
Kalau penulis amati, stok
bayam cabut untuk pasar-
pasar tradisional maupun
pasar modern (super
market) masih kurang. Hal
ini terlihat dari harga
bayam cabut yang relatif
mahal per ikatnya. Apalagi
bayam cabut sangat
mungkin dan mudah
untuk dibudidayakan
secara organik, karena
tanaman ini belum
mengalami serangan
hama maupun penyakit
yang berat yang dapat
mengakibatkan gagal
panen. Selain itu
kebutuhan pupuk untuk
bayam cabut juga sangat
minim (cukup pupuk
organik saja). Karena dua
alasan di atas sangat
memungkinkan untuk kita
produksi bayam cabut
organik
Sebenarnya ada 3 jenis
tanaman bayam yaitu :
Bayam cabut (batangnya
berwarna merah juga ada
berwarna hijau keputih-
putihan). Bayam petik
(pertumbuhannya lebih
tegak serta berdaun lebar,
warna daun hijau tua dan
ada yang berwarna
kemerah-merahan). Dan
yang terakhir adalah
Bayam yang biasa dicabut
dan juga dapat dipetik
(Jenis bayam ini tumbuh
tegak, berdaun besar
berwarna hijau keabu-
abuan). Untuk
pembahasan selanjutnya
kita akan fokus pada
bayam cabut.
Cara Budidaya:
  1. 1. Benih.
Bayam dikembangkan melalui biji.
Biji bayam yang dijadikan
benih harus cukup tua (+
3 bulan). Benih yang
muda , daya simpannya
tidak lama dan tingkat
perkecambahannya
rendah. Benih bayam
yang tua dapat disimpan
selama satu tahun. Benih
bayam tidak memiliki
masa dormansi dan
kebutuhan benih adalah
sebanyak 5-10 kg tiap
hektar atau 0,5 - 1 g/m2.
  1. 2. Persiapan Lahan.
Lahan dicangkul sedalam 20-30
cm supaya gembur.
Selanjutnya buat
bedengan dengan arah
membujur dari Barat ke
Timur agar mendapatkan
cahaya penuh. Lebar
bedengan sebaiknya 100
cm, tinggi 30 cm dan
panjang sesuai kondisi
lahan. Jarak antar
bedengan 30 cm.
  1. 3. Pemupukan.
Setelah bedengan diratakan, 3 hari
sebelum tanam berikan
pupuk dasar (pupuk
kandang kotoran ayam)
dengan dosis 20.000 kg/
ha atau pupuk kompos
organik hasil fermentasi
(kotoran ayam yang telah
difermentasi) dengan
dosis 4 kg/m2. Sebagai
starter tambahkan Urea
150 kg/ha (15 g/m2)
diaduk dengan air dan
disiramkan kepada
tanaman pada sore hari 10
hari setelah penaburan
benih, jika perlu berikan
pupuk cair 3 liter/ha (0,3
ml/m2) pada umur 2
minggu setelah
penaburan benih.
  1. 4. Penanaman
Penaburan benih. Dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu:
Ditebar langsung di atas
bedengan, yaitu biji
dicampur dengan pupuk
kandang yang telah
dihancurkan dan ditebar
secara merata di atas
bedengan. Bisa juga
dicampur dengan pasir.
Yang kedua bisa ditebar
pada larikan/barisan
dengan jarak 10-15 cm,
kemudian ditutup dengan
lapisan tanah.
  1. 5. Pemeliharaan.
Bayam dapat berproduksi dengan
baik asalkan kesuburan
tanahnya selalu
dipertahankan, misalnya
dengan pemupukan
organik yang teratur dan
kecukupan air, untuk
tanaman muda (sampai
satu minggu setelah
tanam) membutuhkan air
4 l/m2/hari dan
menjelang dewasa
tanaman ini
membutuhkan air sekitar
8 l/m2/hari.
  1. 6. Pengendalian Organisme
Pengganggu Tumbuhan
(OPT). Jenis hama yang
sering menyerang
tanaman bayam
diantaranya ulat daun,
kutu daun, penggorok
daun dan belalang.
Penyakit yang sering
dijumpai adalah rebah
kecambah (Rhizoctonia
solani) dan penyakit karat
putih (Albugo sp.). Untuk
pengendalian OPT
gunakan pestisida yang
aman yaitu pestisida
biologi atau pestisida
nabati saja
  1. 7. Panen.
Bayam cabut biasanya dipanen apabila
tinggi tanaman kira-kira 20
cm, yaitu pada umur 3
sampai dengan 4 minggu
setelah tanam. Tanaman
ini dapat dicabut dengan
akarnya ataupun dipotong
pangkalnya.
  1. 8. Pasca Panen.
Tempatkan bayam baru panen di
tempat yang teduh atau
merendamkan bagian
akar dalam air dan
pengiriman produk
secepat mungkin untuk
menjaga kesegarannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar